Skip to content
AKIDAH.NET
AKIDAH.NET
AKIDAH.NET
AKIDAH.NET

PASAL XXXV – AJARAN MEDITASI

Supriyadi Yusuf Boni, 24 September 202524 September 2025

Sumber: Kitab Maraqy al-Wa’yi (Penanaman & Peningkatan Kesadaran)

Penulis:  Prof. Dr. Shaleh bin Abdul Aziz Utsman Sindi

Penerjemah: Supriyadi Yousef Boni

Editor: Idrus Abidin

            Kita menghadapi ujian berat yang dihiasi oleh sebagian orang hingga banyak yang terpesona. Mereka menyangkanya air yang bisa menghilangkan dahaga, namun realitasnya hanya tipuan fatamorgana. Dia dipoles secara ilmiyah namun penuh kepalsuan. Dilabeli dengan nama menakjubkan; peningkatan kepribadian dan kemampuan, atau personality building, tapi dalam praktiknya ternyata hanya sebatas simbol dan mantra-mantra berhala yang dihamparkan untuk pemikiran sesat beracun.

            Yang dimaksud adalah ajaran meditasi yang dianggap menggugah alam bawah sadar, ilmu dan praktiknya yang beragam. Orang berakal sehat tidak tergesa-gesa menolak sesuatu yang belum dia kuasai atau belum mencari informasi valid dan akurat tentangnya. Kita perlu duduk dan mendudukkannya secara tepat dan proporsional karena banyak kekaburan terutama mereka yang belum tahu motif di balik sebutan dan diksi menawan itu. Juga karena menyebarnya ajaran meditasi ini berarti penyebaran pemikiran dan akidah luar yang diinjeksi ke dalam akidah Islam.

            Tema ini penting diulas karena tauhid merupakan puncak segala urusan dan perkara paling penting, merawat dan melindunginya merupakan kewajiban utama, sementara ajaran meditasi mengotori kesuciannya bahkan bisa malah menghilangkannya. Tema ini perlu dibahas agar orang alpa sadar bahwa akidah dan keyakinan sesat penuh keberhalaan belum pudar, bahkan dia muncul dengan ragam strategi serangan baru, juga agar tahu bahwa tauhid kala diabaikan sehingga tidak dipelajari dan tidak diajarkan maka pasti dilupakan. Dan saat seperti itu, segala keburukan dapat merasuk ke dalamnya seperti yang ditegaskan dalam tema ini.

            Sebelum tema ini diulas lebih lanjut, berikut ini empat pengantar yang perlu diperhatikan dengan baik:

  1. Akal fikiran menuntut agar sesuatu yang baru tidak ditolak hanya karena status kebaharuannya, demikian pula tidak serta merta diterima karena baharunya.

Seorang yang berakal sehat tidak mengecam dan menolak semua pemikiran yang baru, sebagaimana tidak otomatis diterima tanpa didasari oleh dasar ilmiyah yang benar. Jadi kaedahnya adalah menolak sesuatu yang baru hanya karena dia baru berarti mempertuhankan hawa nafsu, persis seperti menerimanya karena sekadar dia baru juga memperturutkan hawa nafsu. Sikap yang benar adalah menerima segala bentuk kebenaran karena dia benar, lalu menolak kebatilan karena dia batil tanpa memperhatikan kecendurangan dan ketertarikan nafsu. Firman Allah Swt:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُوۡنُوۡا قَوَّامِيۡنَ بِالۡقِسۡطِ شُهَدَآءَ لِلّٰهِ

Terjemahannya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah,” (Qs; al-Nisa’: 135).

  • Tidak semua yang dipoles dengan metotodologi ilmiyah betul-betul ilmiyah dan benar.

Wajib dibedakan antara ilmu yang benar dengan ilmu yang palsu jika tak ingin persoalan berat muncul. Rujukan dan referensi mesti diisi ilmuwan kompeten spesialis. Ilmu kedokteran punya ilmuwannya sendiri, fisika juga demikian, termasuk ilmu fiqih Islam dan syariat. Tidak dibedakannya antara ilmu yang shahih dengan yang palsu akan memunculkan khurafat dan kedustaan yang menipu.

  • Percobaan dua tiga kali lalu ditemukannya pengaruh dan bukti positif tidak serta merta menunjukkan kebenaran mutlak. Sebab, bisa saja terjadi secara kebetulan dan bukan karena dampak objek percobaan, atau bisa juga karena ada faktor lain yang memberi pengaruh selain objek percobaan.

Menetapkan sesuatu sebagai kebenaran memiliki cara dan metode valid yang sudah dikenal. Diantaranya, melalui informasi dari Nabi Saw, atau melalui percobaan ilmuwan yang berulang-ulang, atau hasil positif dari beragam media dan metode percobaan ilmiyah yang kredibel. Adapun klaim: “saya mencobanya dan berhasil” atau “Orang ini mencobanya dan berhasil” maka belum layak dijadikan referensi ilmiyah sama sekali.

  • Tema kita pada pasal ini adalah mengenai ajaran meditasi, metode dan turunannya dalam ragam nama seperti latihan penyembuhan, terapi energi, Rieki, hukum vibrasi, kendali fikiran dan sebagainya. Adapun pelatihan dan kursus yang tidak mengandalkan energi (tenaga dalam), seperti pelatihan menejemen waktu, planning, public speaking dan semacamnya tidak masuk dalam bahasan pada pasal ini.

MAKSUD AJARAN MEDITASI

            Intisari ajaran meditasi adalah sekumpulan mantra dan simbol yang diambil dari ajaran keberhalaan, bathiniyah, dan kultur masyarakat timur. Landasannya kesatuan manusia dan penyatuan diri dengan tuhan, yang diklaim menciptakan keseimbangan energi pada manusia, kesatuan diri dengan spirit alam. Hal ini banyak dikaitkan dengan terapi penyembuhan, merancang hidup bahagia, mewujudkan angan dan harapan dan sebagainya. Prosesnya melalui beberapa aturan dan latihan seperti Reiki, vibrasi, spirit ketulusan, yoga, karma dan sebagainya.

            Ajaran dan falsafah ini sumbernya dari masyarakat timur, terutama China dan India kemudian diterima secara massif di negeri barat akibat kehidupan materialistik yang menghasilkan kegersangan jiwa. Jadi kehadirannya seolah seperti hujan yang membasahi kegersangan hati mereka, walau sesungguhnya malah hidup mereka makin tersesat.

            Kemudian ilmu palsu ini merasuk ke dunia Islam dan disambut suka cita oleh generasi muda. Padahal mereka sejatinya tidak perlu karena ada akidah dan syariat yang paripurna. Akan tetapi, karena rayuan dan godaan besar, budaya taklid dan banyaknya orang yang melakukannya, serta sifatnya yang baru dan punya daya tarik tersendiri, apalagi ditambah iklan menarik menggunakan tagline seperti peningkatan personaliti dan pengembangan diri, cara cepat nikmati kebahagiaan, terapi kilat sembuh dan raih keberlimpahan, lalu dibumbui dengan gelar dan sebutan sebagai “trainer sukses”.

            Media sosialisasi yang sering dimanfaatkan para pegiat falsafah ini ada empat yakni; daurah dan training, mengarang buku, seminar dan semacamnya dan konsultasi. Metode dan strategi mereka adalah menggunakan istilah-istilah ilmiyah, memalsukan hasil penelitian ilmiyah, menciptakan kerancuan dengan tetap melakukannya secara bertahap. Mereka merahasiakan motif dan tujuan di awal-awal pelatihan dan training. Semua yang dikemukakan di awal adalah persoalan umum yang bisa diterima. Semuanya baru tersingkap di level-level akhir pelatihan kala kepercayaan peserta telah menguat. Informasi detailnya dapat diketahui dari cerita mereka yang sadar dan membuka kedok mereka.

PELANGGARAN SYARIAT PADA MEDITASI

            Sub tema ini merupakan bagian paling urgen untuk diulas, bahkan menjadi tujuan utama bahasan ini. Sebab, andai tidak ada pelanggaran syariat dalam ilmu energi dan meditasi maka tidak perlu diulas. Namun penting ditegaskan dua hal sebelum diulas lebih lanjut, bahwa:

  1. Bahaya laten ajaran meditasi terhadap agama akan terlihat jelas setelah diterangkan tentang dasar dan pondasi serta asal muasal ajaran ini yang bersumber dari agama berhala dari masyarakat dunia timur atau yang digandrungi oleh barat. Termasuk segala yang digaungkan orang-orang barat dalam training, tulisan dan seminar-seminar mereka. Semuanya tampak jelas dan lugas.

Berbeda dengan yang mereka lakukan di negeri kaum muslimin, mereka bertaqiyah, mereka tidak terus terang dan tidak pula menerangkan secara gamblang kepada masyarakat, bahkan kadang dihias dengan dzikir kepada Allah Swt lalu dikaitkan dengan syariat, walau tidak berguna sama sekali. Hakikat yang dirahasiakan mustahil ditutupi di balik layar. Karena, risalah Muhamamd Saw mustahil bisa dicampur dengan mantra-mantra modern.

  • Saya hanya mengingatkan kesalahan praktik yang ada saat ini, tanpa peduli dengan motif para praktisinya dan ilmunya. Sebab, bisa saja ada diantara mereka yang tertipu atau buta sama sekali tentangnya. Saya tegaskan, pelanggaran syariat dalam ajaran meditasi sangat berat dan berbahaya, diantaranya yang bisa saya sebutkan adalah;
    • Menuhankan manusia.

Kesalahan besar pada ajaran meditasi ini adalah upaya menuhankan manusia. Iya, menuhankan manusia, baik dengan pernyataan lugas atau sekedar berdasarkan indikator. Akidah keberhalaan yang menjadi asal falsafah ini berkeyakinan bahwa setiap orang memiliki unsur ketuhanan. Karenanya dia mampu mengendalikan takdirnya dan sanggup mewujudkan semua yang dia rencanakan.

Jika pelatihan dan buku-buku karangan mereka diperhatikan maka mereka tampak sangat mengagungkan eksistensi manusia. Mereka fokus mengulasnya tanpa mengulas sang pencipta yang mengendalikan kehidupan dunia ini. Mereka menegaskan bahwa manusialah yang membuat dirinya bahagia atau menyengsarakannya, memberikan nikmat atau menahannya, merumuskan takdir atas dasar kesadaran sendiri, kekuatan tekad tidak dapat memaksa, kesadaran bawa sadar yang akan memenuhi kepentingan dan tuntutan diri. Jadi tugas masing-masing hanya sekedar membangkitkan dan membakar kekuatan diri terdalam.

Coba perhatikan pernyataan-pernyataan mereka –walau sangat tidak layak – namun perlu untuk dijadikan bukti faktual. Salah seorang dari mereka berkata: setiap orang memiliki kuasa mutlak dan kearifan tak terbatas, kecerdasan tak terhingga, … setiap orang memiliki unsur ketuhanan dan mampu menciptakan amalnya sendiri. Yang lain berkata; masing-masing orang wajib menyingkap kekuatan tersembunyi dan unsur tuhan dalam dirinya.” Yang lain lagi berkata: engkau yang sedang mencari tuhan, ketahuilah bahwa yang engkau cari itu adalah dirimu sendiri. Yang lain lagi berkata: kita adalah sekumpulan tuhan yang tak diragukan. Yang lain lagi berkata: setiap orang berfungsi sebagai pengatur semua realitas yang ada di alam… dia tidak memerlukan apapun… karena dialah yang menciptakan segala sesuatu dengan kehendaknya sendiri. Lalu berkata; setiap orang sudah sempurna dan tugasnya menerjemahkan kesempurnaannya pada alam. Andai ruang masih memerlukan tambahan, maka masih banyak pernyataan-pernyataan senada yang disebutkan orang-orang tertipu itu.

Sungguh diri manusia penuh kelemahan; awal penciptaannya berupa setetes air mani, ujungnya menjadi mayat, dalam dirinya ada air kencing dan kotoran; sungguh dia tidak layak menyatakan semua pernyataan buruk di atas.

Sementara orang-orang Islam senantiasa menyatakan; wahai Allah, engkaulah Rabb kami sedang kami adalah hamba-Mu, berlaku hukum-Mu pada kami, sangat adil keputusan-Mu pada kami, kami tidak kuasa memberi manfaat atau timpakan mudharat pada diri kami, kami tiada kuasa pada sesuatu apapun walau hanya seberat biji atom, kami semua lapar kecuali yang engkau beri makan, bertelanjang badan kecuali yang engkau beri pakaian, tersesat jalan kecuali yang Engkau tuntun. Apa yang engkau kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak engkau kehendaki maka pasti tidak terjadi, semua kehendak kami yang engkau tolak pasti tidak terjadi, tiada daya dan upaya bagi kami selain dari-Mu.

  • Masih terkait dengan persoalan pertama, keduanya saling terkait dan terikat; ilmu energi palsu menggalakkan akidah kekufuran. Yakni seakan meyakini penyatuan diri dan kebersatuan serta kebersamaan. Mereka mendengungkannya. Artinya: bahwa Allah Swt – yang maha tinggi dan maha besar – bersemayam atau sesuatu bahagian dari makhluk-Nya, atau Allah Swt menyatu dengan makhluk-Nya hingga menjadi sesuatu yang satu, atau meyakini bahwa Allah Swt berada dalam segala sesuatu yang ada di alam.

Padahal, setiap muslim meyakini bahwa Allah Swt maha mulia dan berbeda dengan hamba, orang yang meyakini sebaliknya atau berbeda dengan itu maka dia kafir terhadap al-Qur’an dan sunnah.

Prinsip keyakinan disebutkan di atas sebelumnya tertanam kuat dalam ajaran-ajaran masyarakat wilayah timur seperti Thawi, Hindu, Budha dan Konghuchu yang berlandaskan pada ajaran meditasi. Semuanya menyatu pada keyakinan yang sama yakni pada kebersatuan makhluk dengan pencipta, bahwa dalam diri setiap orang ada sifat ketuhanan atau unsur-unsur ketuhanan.

Meditasi dengan segala praktik dan metode penyembuhannya berupa Reiki, Brana, Chi Kung, Tai Chi, Feng Shiu dan sebagainya – adalah energi yang terpancar dari satu hal yang besar, tempat berasal dan kembali, memiliki pengaruh dan dampak, apakah disebut energi, energi hidup, energi kehidupan, energi alam, energi ruh, atau diasebut kekuatan hidup, kekuatan penyembuhan, kesadaran, atau keberadaan bersama dan sebagainya, saya tegaskan; energi ini menurut mereka adalah tuhan atau pancaran tuhan yang menyatu dengan makhluk.

Dia berupaya – menurut dongeng ini – untuk menjalin komunikasi, karena dialah yang berhak memberi dan menahan, menyembuhkan dan membuatnya sakit, memberi kebahagiaan dan kesengsaraan. Mereka membentangkan tangan agar dilalui oleh energi, atau latihan pernafasan agar energi merasuk ke dalam sel-sel tubuh, duduk dengan posisi dan gaya tertentu seraya menutup mata, menglang-ulang kalimat tertentu hingga hilang kesadaran dan masuk dalam alam lain yang dianggap kesatuan antara makhluk dengan pencipta.

Mereka menyatakan, semua latihan dan meditasi yang dilakukan diyakini mampu menyeimbangkan energi dalam diri, mengharmoniskan hidup yang lebih lama disertai penyatuan diri untuk dapat menghasilkan kekuatan demi menyembuhkan diri dan orang lain, termasuk untuk membuatnya mengendalikan semua yang diinginkan atau yang dihindarinya.

Ringkasnya, berhubungan dengan energi berarti bersatu dengan mutlak (tuhan), lalu kembali pada pertumbuhan ilahiyah, lalu meningkat ke ketuhanan diri. Menurut mereka, manusia itu adalah tuhan terlupakan, terpisah dari hakikat ketuhanannya. Jika energi yang hilang telah kembali, maka berarti sudah merapat ke hakikatnya dan ujungnya mampu mengendalikan fakta relaitas.

  • Terjatuh dalam perbuatan syirik besar terutama bagi mereka yang meyakini bahwa mata batin, atau alam dan energinya menyertai Allah Swt dalam mencipta dan mengendalikan alam seperti banyak ditemukan dalam praktik mereka.
    • Para pegiat ajaran meditasi merutinkan mantra-mantra modern dengan maksud menarik energi alam, baik berupa batu mulia, simbol-simbol agama Hindu, Budha yang mereka anggap mampu menghadirkan kebahagiaan atau pasangan hidup, keping-keping logam mendatangkan kekayaan, gelang, kalung dan semacamnya yang diyakini dapat memberikan aura positif dan membuang aura negatif, baik dari dirinya sendiri maupun dari orang lain. Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh mantra, jampi-jampi dan tiwalah termasuk kesyriikan.” (HR. Ahmad, no. 3615).
    • Salah satu dampak negatif dari ilmu abal-abal ini adalah melemahkan ketergantungan hati dan jiwa manusia dengan Allah Swt, hilangnya rasa tawakkal, kecintaan, pengharapan dan rasa takut kepada Allah Swt. Sebab, manusia menurut ajaran abal-abal ini merasa tak butuh kehadiran Allah Swt, bahkan secara perlahan dia melepaskan dirinya dari status kehambaan hingga hilang sama sekali.
    • Menghilangkan keimanan kepada takdir yang merupakan konsekuensi logis dari ajaran ini. jika setiap orang sanggup menciptakan takdirnya dan mengendalikan hidupnya sendiri, berarti tidak diperlukan lagi iman kepada takdir.

            Belum lagi banyak pelanggaran syariat lainnya yang terkait dengan iman kepada malaikat, iman kepada yang ghaib, hari akhir, ruh dan perintah melakukan tindakan yang diperlukan serta persoalan lain yang serupa dan jumlahnya masih banyak. Ringkasnya; tidak salah bila saya tegaskan bahwa ajaran ini merupakan gabungan dari sekian banyak kesesatan dan kedustaan yang beragam. Dengan ngkapan lain bahwa ajaran ini merupakan kedustaan keberhalaan dalam bingkai kemoderenan, digemukkan dengan atheisme barat, tidak berbasis ilmu, namun sekedar menjual imajinasi untuk merampok kekayaan manusia.

RAGAM SYUBUHAT DAN SANGGAHANNYA

            Para dedengkot falsafah energi ini berkata; bahwa yang dimaksud dengan energi adalah hanya berharap mendapatkan energi positif dan membuang enegri negatif. Betul, bahwa inilah yang mereka dengungkan dan sangat mudah diucapkan, namun apakah yang mereka ucapkan itu benar atau tidak?

            Ilmu fisika tidak mengenal energi positif dan energi negatif. Jadi, apa yang mereka sebutkan itu hanya sebatas imajinasi belaka. Karena, energi itu hanya satu yang diartikan kesanggupan untuk melakukan sebuah aktivitas tertentu, atau kemampuan melakukan sesuatu. Pernyataan mereka tidak terkait dengan energi yang sudah dikenal dan diketahui selama ini, seperti; energi panas, energi listrik dan energi gerak. Yang mereka inginkan adalah energi yang tiada berwujud.

            Mereka juga mengatakan; jism manusia mengandung getaran dan muatan. Lantas mereka dapat dari mana keyakinan itu? Jasad itu menurut ilmu fisika mengandung muatan yang netral dan tidak memilik kemampuan menarik. Dzabdzabat adalah fleksibilitas namun tidak memiliki daya menarik. Mereka menfokuskan energi melalui proses penyembuhan dan afirmasi. Padahal hanya kedustaan belaka.

            Mereka hadir membingungkan membawa teori afirmasi; bahwa manusia mampu mewujudkan semua keinginannya melalui kekuatan fikiran berkat fikirannya yang difokuskan hingga mendatangkan energi. Lalu energi inilah yang menarik semua keinginannya, alam akan ikut terbawa oleh fikirannya. Jadi fikiran kuat akan menciptakan realitas, fokus dan fikiran kuat dapat mengubah alam sekitar. Artinya, jika engkau fikirkan sesuatu akan bergerak ke kanan maka dia bergerak kekanan, jika engkau fikirkan ke kiri maka dia bergerak ke kiri, bahkan tindakan medis seperti operasi bisa dilakukan dengan sekedar menggunakan fikiran semata. Ungkapan ini bukan candaan namun serius ditulis dalam banyak buku dan referensi serta dalam pelatihan-pelatihan berbiaya mahal.

            Saya tegaskan kembali; energi itu tidak punya daya menarik, afirmasi juga tidak punya daya menarik. Semua yang dinyatakan pegiat metode afirmatif dan ajaran meditasi adalah kebatilan yang menggelikan. Yang disayangkan, mereka menipu. Mereka berkata; bahwa ada kekuatan luar yang mengelilingi manusia. Besar dan pengaruhnya sangat ditentukan oleh tingkat kesehatan fisik dan mental seseorang. Dia juga bisa menandai seseorang akan terkena musibah di masa mendatang. Mereka tegaskan bahwa ini benar dan bisa dibuktikan.

            Realitasnya, ahli fisika menjelaskan bahwa aura energi yang dikalim dan digambarkan hanya percikan listrik yang melingkupi objek yang dipotret. Bentuk dan warna hanya hasil gesekan fisika yang melingkupi tubuh, di mana sangat mudah dikendalikan. Jadi, mereka sesungguhnya terjebak dalam imajinasi dan kedustaan besar. Mereka bisa saja berkata: masih ada kemungkinan lain, yakni bahwa pernyataan mereka bisa benar.

            Jawabannya: kita dihadapkan pada banyak keputusan yang tidak dilandasai dalil, bahkan bertentangan dengan ilmu dan pengetahuan yang sudah paten. Lantas apa dasar kemungkinan itu? Lalu; kita abaikan kemungkinan ini dan tegaskan ke saya bahwa; bagaimana anda membuktikan ada energi yang positif dan negatif, ada getaran dan tarikan? Apakah engkau sudah melihatnya secara langsung? atau apakah negkau sudah melakukan penelitian ilmiyah? Jawabannya; pasti tidak. Jadi kalau begitu biarkan saya sampaikan bahwa itu hanya disebutkan oleh trainer fulan yang menulis dalam bukunya lalu engkau percaya.

            Baiklah, keberadaan energi dan intervensinya seperti yang engkau gambarkan, bisa berbentuk sesuatu yang ghaib, atau inderawi. Jika dia termasuk ghaib; maka kalau engkau muslim dan tahu kalau ilmu ghaib itu hanya diketahui Allah Swt, firman Allah Swt;

فَقُلۡ اِنَّمَا الۡغَيۡبُ لِلّٰهِ

            Terjemahannya: “Katakanlah, “Sungguh, segala yang gaib itu hanya milik Allah” (Qs: Yunus: 20).

            Sementara, tidak ada cara lain mengetahui persoalan ghaib kecuali berdasarkan wahyu, sedang wahyu mustahil memuat kedustaan-kedustaan seperti ini. Itu artinya, tersisa kemungkinan kedua bahwa dia termasuk sesuatu yang inderawi. Nah, sesuatu yang inderawi, ada yang bisa disaksikan dan ada pula yang diketahui menggunakan parameter ilmiyah. Sementara energi yang kalian klaim itu tidak bisa dijangkau menggunakan parameter ilmiyah, berarti kesimpulannya bahwa itu termasuk ilmu palsu.

              Tambah lagi dengan satu persoalan pahit bahwa: apakah engkau telah bertanya pada dirimu; kenapa hingga kini tidak ada institusi seperti universitas ilmiyah atau pusat ilmiyah yang diakui yang mengakui eksistensi ajaran meditasi ini?

            Ada banyak fisikawan beserta bahagian-bahagiannya, para dokter beserta spesialisasinya masing-masing di banyak universitas terkemuka, baik di negara kita atau di negara lain; tanya mereka; apakah ada yang disebut energi dan memiliki daya menarik seperti yang kalian sebutkan? Apakah kalian temuakn ada dokter terpercaya yang berkata; dimungkinkan orang berobat melalui energi positif dan sugesti semata?

            Tidakkah semua itu menandakan bahwa semua yang mereka lakukan tidak berguna sama sekali, atau bahkan seperti menanam di dalam air. Kemudian perhatikan; mereka mengatakan; engkau mampu menarik apapun kepadamu, dengan kekuatan fokus dan tekad, engkau bisa mewujudkan apapun, dan dengan mata bathin engkau bisa mendapatkan apa saja. Pernahkah mereka ditanya; kenapa mereka memungut bayaran mahal pada setiap pelatihan yang mereka selenggarakan dan pada buku-buku yang mereka cetak? Kenapa tidak mereka adakan secara gratis, kemudian energi dan kekuatan fokus mereka galakkan untuk mendapatkan harta benda? Lalu hanya sekedar berfikir dan fokus sejenak, lantas uang masuk dalam rekening.

            Kenapa mereka mengumpulkan keuntungan materi dari para pemuda, padahal mereka bisa melakukan apapun hanya bermodalkan energi dan fokus? Persoalan lainnya: jika dimungkinkan mewujudkan segala sesuatu hanya dengan bermodal kekuatan tekad, kekuatan fikiran maka kita ingin mengajak mereka melihat kaum fakir, kasus kelaparan dan bencana perang di dunia, termasuk inflasi, krisis ekonomi dan politik serta sosial yang menumpuk, ada juga wabah penyakit melanda negara miskin, padahal kalian mengklaim mampu mengendalikan energi, mengontrol getaran negatif intuk menghancurkannya.

            Lantas di mana keberadaan kalian? kenapa tidak memberikan bantuan dan selesaikan persoalan di atas. Apakah kalian sibuk menyelenggarakan pelatihan, menerbitkan buku lalu membiarkan alam diterpa kehancuran, padahal kalian punya kekuatan menyihir seperti klaim kalian. Tidakkah orang-orang tertipu itu segera sadar diri.

            Kemungkinan ada orang yang berkata: pelatihan-pelatihan yang diselenggrakan itu diisi oleh dokter-dokter spesialis dan orang-orang yang ijazah tinggi. Baiklah, bagaimana jika saya menulis di atas sebuah kertas dengan tebal “Magister” atau “Doktor” lalu saya tanda tangani dan saya stempel, apakah engkau akan membelinya seharga seribu real? Adakah yang rela membelinya lalu memajangnya dan berkata saya adalah Doktor Fulan. Hari ini, sangat mudah orang dapat gelar Doktor. Banyak laman di internet yang menjual gelar-gelar itu, namun apa guna gelar tinggi yang tidak diakui?

            Camkan ini; ada seorang pegiat ajaran ini di negeri Arab, mengenalkan dirinya sebagai Doktor fulan, mendapat gelar Doktor di universitas tertentu di Amerika Serikat. Kemudian saya menelusuri universitas tersebut melalui internet, dan saya dapat hanya seperti ma’had (sekolah) yang mengajrkan ilmu ini, kemudian memberikan gelar Magister dan Doktor melalui korespondensi selama satu tahun beberapa bulan. Akan tetapi, universitas tersebut tidak diakui oleh instansi resmi di Amerika Serikat. Mereka sendiri yang menyatakan di websitenya. Kemudian alumninya hadir membanggakan gelar Magister dan Doktornya. Sungguh sebuah kedunguan yang lucu.

            Andaipun pegiat ajaran ini betul meraih gelar tinggi di universitas ternama, maka dipastikan gelarnya diperoleh pada jurusan lain dan bukan dalam ajaran meditasi. Sebab, mustahil ada universitas yang memberikan gelar dan ijazah pada kepalsuan ilmu seperti ini.

SYUBUHAT LAINNYA.

            Sebagian orang berkata lagi; apa yang dikatakan tentang ajaran meditasi ini adalah benar. Namun itu hanya yang dipraktikkan di dunia barat, sementara yang ada di dunia muslim mesti disikapi berebda. Sanggahan terhadap syubuhat ini adalah:

  1. Dari mana sumber pernyataan kalian ini? karena mereka yang berafiliasi ke Islam pun dijumpai pelanggaran dan kesesatan yang dilakukan di negara barat, walau dosis dan cara penyajiannya berbeda. Maksimal yang mereka lakukan adalah sekedar membungkus kebatilan dan kesesatan mereka dengan pakaian agama. Seperti menggunakan hadits yang tidak shahih seperti “Optimislah maka engkau dapatkan kebaikan”, namun, hadits ini derajatnya palsu, atau dengan mentakwil sesat beberapa perintah agama, atau memotong nash dan memaksakan dalil.
  2. Tidak ditemukan pegiat ajaran meditasi di negeri kaum muslimin yang mengingkari dan mengungkap kesalahan dan kesesatan praktik yang dilakukan di negara barat. Bahkan sebaliknya, mereka memuja-muji pegiat ajaran ini di barat, menganjurkan membaca buku-buku karangan mereka, bahkan bangga menjadi murid mereka. Pegiat ajaran ini di negeri kaum muslimin merasa sangat bangga karean berkesempatan belajar di bawah bimbingan para trainer internasional ternama yang berasal dari Hindu, atheisme, spiritualis dan sebagainya. Apalagi jika mereka mendapatkan sertifikat dari mereka.
  3. Jika engkau hendak menghukumi sebuah pemikiran, maka perhatikan dasar dan sumbernya. Karena mustahil engkau petik anggur dari duri. Kesesata dan kebatilan yang disebarkan di negeri kaum muslimin adalah bahagian dari yang mereka tebarkan di sana. Jika dasarnya sudah rusak maka pasti turunannya juga akan rusak, upaya untuk memoles dan membungkusnya tidak akan berguna. Firman Allah Swt;

وَالَّذِىۡ خَبُثَ لَا يَخۡرُجُ اِلَّا نَكِدًا ​

Terjemahannya: “dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana.” (Qs: al-A’raf; 58).

            Salah satu bentuk karunia Allah Swt kepada negeri kita adalah sikap pemerintah yang melarang keras ajaran ini agar tidak disebarkan di tengah masyarakat. Pada tahun 1438 H (2016) raja Salman mengeluarkan peringatan dan melarang keras melakukan metode penyembuhan menggunakan meditasi di wilayah Saudi. Dilarang juga mengimpor atau mengekspor, mempublikasikan, atau memasarkan buku-buku dan semua referensi tentang ajaran meditasi di wilayah Saudi.

            Termasuk instansi resmi Saudi telah melarang pelatihan NLP (Neurology Linguistic Programme) di Saudi. Ini penting disampaikan dan disyukuri. Namun demikian, problem saat ini adalah pada jaringan internet yang susah dikendalikan.

SOLUSI PENGGANTI.

            Solusi penggantinya adalah memperkuat tauhid kepada Allah Swt, baik rububiyah, uluhiyah, asma’ dan sifat-Nya. Mengagungkan Allah Swt dan merealisasikan penghambaan kepada-Nya disertai kesungguhan meneladani Muhammad Saw. Hendaknya menajdikan Allah Swt dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selain-Nya. menguatkan tawakkal kepada Allah Swt, tidak menyandarkan diri pada segala yang ada di sekitar, dan hendaknya rasa takut dan pengharapan kepada Allah Swt dikuatkan.

            Menjalankan sabda Rasulullah Saw yang mengatakan: Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Swt daripada mukmin yang lemah, namun pada setiap keduanya terdapat banyak kebaikan, semangat melakukan segala yang berguna bagi diri, dan selalu meminta tolong kepada Allah Swt dan jangan pesimis. Jika sesuatu menimpa maka jangan katakan; andai saya tidak lakukan ini dan itu maka akan terjadi begini dan begitu, namun katakanlah; Allah Swt takdirkannya dan apa yang dikehendaki pasti dilakukan, karena kata andai dapat membuka pintu setan. (Muslim, no. 2664).

            Camkan hadits ini dengan seksama lalu jadikan falsafah hidup, setiap potongan kalimatnya mematahkan alur berfikir dalam ajaran meditasi dan energi palsu itu. Semangat mengerjakan media penyembuhan, berkarya dan tidak bermalas-malasan serta tidak menunggu nasib. Menguatkan iman kepada takdir, iman kepada ilmu dan catatan Allah Swt, juga pada kehendak dan penciptaan-Nya.

            Merutinkan ruqyah syar’iyah, berobat yang benar.

            Abaikan godaan buruk dan pegiat imajinasi

            Belajar dengan baik dari orang terpercaya

            Membangun kesadaran kuat dan tidak mudah diperdaya issu

            Bangga dengan agama, warisan dan niali-nilai kita sendiri.

            Tulus dan ikhlas bertaubat, bersungguh-sungguh tunduk kepada Allah Swt dan berdo’a kepada-nya. Wallahu a’lam.

            Untuk ulasan tambahan silahkan baca;

            Kitab al-Tathbiqatu al-Mu’ashirah li Falsafah al-Istisyfa’u bi al-Syarqiyah” cetakan Kementerian Kesehatan Saudi Arabia melalui departemen pengobatan alternatif.

Terjemahan Kitab Akidahislammeditasi

Navigasi pos

Previous post
Next post

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • PASAL XXXVI – KESESATAN BERFIKIR
  • PASAL XXXV – AJARAN MEDITASI
  • PASAL XXXIV – BAGAIMANA MEMAHAMI DALI SYARIAH (2)
  • PASAL XXXIII – BAGAIMANA CARA MEMAHAMI DALIL SYAR’I (1)
  • PASAL XXXI – PERTANYAAN-PERTANYAAN SEPUTAR IBADAH
September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu    

ahli kitab (2) ahlussunnah (2) akal (3) Akidah (94) Al 'Uluw (2) Allah (4) alquran (29) budaya (4) dalil (2) firqah (2) firqah najiyah (2) hadits (2) hidayah (2) ibadah (3) ibnu katsir (1) ibnu taimiyah (4) ilmu (57) imam ahmad (1) imam syafi'i (9) iman (3) islam (80) kalam (2) kenabian (4) kesesatan (2) kristen (1) kristologi (5) ma'rifah (2) Mahatinggi (1) Maha Tinggi (1) manusia (2) meditasi (1) muhammad (1) muslim (1) nubuwah (3) pengetahuan (10) sejarah (4) sunnah (4) syubhat (3) tafsir (2) takdir (2) tauhid (68) taurat (3) teori (2) tsaqafah (3) wahyu (2)

©2025 AKIDAH.NET | WordPress Theme by SuperbThemes